Faisal Basri Batubara dan Biem Benjamin kembali mendapat masalah dana. Kurang dua hari jelang pencoblosan tanggal 11 Juli 2012, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dari jalur independent tersebut hanya memiliki dana sisa sejumlah Rp 200 juta. Hal ini pun berimbas pada jumlah saksi yang sanggup mereka datangkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut Faisal, dana tersebut hanya akan memenuhi kebutuhan kedatangan saksi di sekitar 1.000 TPS di Jakarta. "Tapi tidak berarti kita hilang gitu aja, setidaknya sudah dua per tiga TPS. Itu sedihnya saya," ujar Faisal seperti dikutip dari lama Kompas pada Senin (9/7).
Dari sekitar 1.700 pos komunikasi yang ada di seluruh wilayah Jakarta, pasangan tersebut hanya memberikan biaya operasional sebesar Rp 150 ribu per pos. Sementara, satu pos komunikasi membawahi rata-rata tiga TPS di satu kelurahan. "Jadi bukan honor, minimal makan deh. Tapi sedapatnya, kami akan tambah," lanjutnya.
Faisal menambahkan, minimnya dana kampanye kerap membuatnya harus ditinggal banyak tim suksesnya. Tapi hal itu tidak membuat Faisal gentar, justru sebaliknya hal tersebut digunakannya sebagai motivasi menyambut pesta demokrasi lima tahunan warga Jakarta tersebut. "Kalau saya lihat antusiasme warga, saya terharu. Kata guru saya, Faisal, spanduk kamu sudah ada di hati-hati warga," lanjutnya.
Kampanye memang tidak pernah lepas dari pendanaan, namun demikian hal itu bukanlah hal yang paling utama. Semoga masyarakat Jakarta memanfaatkan pesta demokrasi tahun periode ini sebaik mungkin sehingga terpilihlah pasangan gubernur yang terbaik dan sanggup memajukan Jakarta.
Baca juga :
Jawaban Doa Seorang Anak Ketika Anjingnya Meninggal
Menjadi Single yang Unggul dalam Hal Keuangan
Suami Istri ini Berjodoh Hingga Urusan Ginjal
Gelar Sekolah Alkitab di Rumahnya, Pendeta ini Dibui
Sumber : kompas/vina